AI (Artificial Intelligence) atau masyarakat mengenalnya sebagai kecerdasan buatan secara perlahan mulai menggantikan peran manusia, bahkan ada beberapa pekerjaan yang mulai tergeser dengan kehadiran teknologi tersebut.
Sebagai contoh editor foto atau video yang sekarang ini sudah banyak teknologi AI menawarkan solusi bahkan tanpa bayar. Hasilnya tidak diragukan lagi menjadi luar biasa bahkan tanpa koreksi sudah siap untuk dinikmati.
Sebagai contoh editor foto atau video yang sekarang ini sudah banyak teknologi AI menawarkan solusi bahkan tanpa bayar. Hasilnya tidak diragukan lagi menjadi luar biasa bahkan tanpa koreksi sudah siap untuk dinikmati.
Lantas apakah keberadaan AI berbasis big data ini menjadi ancaman ke depan. Mengingat banyak sisi positif juga yang dapat ditawarkan dari teknologi ini. Contohnya, kebijakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang memakai AI untuk mengatur lalu lintas di 40 lokasi yang diharapkan bisa mengurangi kemacetan secara efektif di Jakarta.
Meski fungsi dari AI itu sudah bisa menggantikan foto, video, dan teks. Namun dari semua itu unsur kreativitas, inovasi, keindahan tetap "belum" bisa tergantikan. Peran-peran semacam itu tetap menjadi porsi dari manusia. Tinggal dari kemampuan manusia untuk bisa memanfaatkan teknologi yang ada.
Alat bagi manusia bisa dipakai untuk meringankan pekerjaan tetapi di sisi lain juga dapat dipakai untuk melakukan kejahatan atau untuk hal-hal negatif lainnya. AI sebagai alat sudah ada di depan mata tinggal kebijakan dari penggunanya mau diapakan selanjutnya untuk menghasilkan karya yang berkualitas atau untuk "merusak".
Hal ini yang membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan konferensi dan pameran ASEAN Innovation Business Platform (AIBP) yang membahas tantangan dan peluang teknologi utama di Indonesia.
Dalam ajang yang digelar pada 6 dan 7 Agustus itu juga dibahas mengenai kekhawatiran masyarakat terkait kehadiran AI. Pemerintah sendiri terkait dengan perkembangan teknologi AI memiliki komitmen untuk menghadirkan regulasi yang kuat khususnya terkait privasi dan kekayaan intelektual.
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/4221011/ai-antara-alat-bantu-dan-ancaman
Alat bagi manusia bisa dipakai untuk meringankan pekerjaan tetapi di sisi lain juga dapat dipakai untuk melakukan kejahatan atau untuk hal-hal negatif lainnya. AI sebagai alat sudah ada di depan mata tinggal kebijakan dari penggunanya mau diapakan selanjutnya untuk menghasilkan karya yang berkualitas atau untuk "merusak".
Hal ini yang membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan konferensi dan pameran ASEAN Innovation Business Platform (AIBP) yang membahas tantangan dan peluang teknologi utama di Indonesia.
Dalam ajang yang digelar pada 6 dan 7 Agustus itu juga dibahas mengenai kekhawatiran masyarakat terkait kehadiran AI. Pemerintah sendiri terkait dengan perkembangan teknologi AI memiliki komitmen untuk menghadirkan regulasi yang kuat khususnya terkait privasi dan kekayaan intelektual.
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/4221011/ai-antara-alat-bantu-dan-ancaman