Cyberlaw Peretasan Kuantum era Modern dalam Revolusi Enkrispsi

By Admin in Peringatan Keamanan

Peringatan Keamanan
Era Baru Cyberlaw dalam konteks "Peretasan Kuantum dan Revolusi Enkripsi" mengacu pada perubahan signifikan dalam hukum siber yang disebabkan oleh perkembangan komputasi kuantum dan dampaknya pada enkripsi. Era ini ditandai dengan kebutuhan untuk memperbarui regulasi dan standar keamanan siber guna menghadapi ancaman baru yang ditimbulkan oleh kemampuan komputasi kuantum untuk meretas sistem enkripsi tradisional. 

Penjelasan:
  • Peretasan Kuantum:
Komputasi kuantum, dengan kemampuannya memproses data secara eksponensial lebih cepat daripada komputer klasik, berpotensi merusak sistem enkripsi yang saat ini digunakan untuk melindungi data sensitif. 

  • Revolusi Enkripsi:
Untuk mengatasi ancaman ini, diperlukan revolusi dalam teknologi enkripsi, yaitu pengembangan algoritma baru yang tahan terhadap serangan komputasi kuantum. 

  • Cyberlaw:
Hukum siber (cyberlaw) perlu beradaptasi dengan perkembangan ini untuk mengatur aspek-aspek seperti:
  • Penggunaan teknologi enkripsi yang aman dan tahan kuantum.
  • Tanggung jawab atas pelanggaran keamanan yang disebabkan oleh peretasan kuantum.
  • Standar keamanan untuk produk dan layanan digital.
  • Kerjasama internasional dalam menghadapi ancaman kuantum global. 
Contoh Penerapan:
  • Uni Eropa melalui regulasi European Union's Cyber Resilience Act (EU CRA) telah memperkenalkan langkah-langkah untuk memastikan produk digital di pasar Uni Eropa terlindungi dari ancaman siber, termasuk ancaman dari komputasi kuantum. 
  • Pengembangan dan penerapan Quantum Random Number Generator (QRNG) menjadi fondasi penting dalam meningkatkan keamanan data digital. 
Ancaman Terkini
Di tengah isu global terkait teknologi kuantum dan pengembangan enkripsi baru, pemerintah AS juga memberikan peringatan mengenai ancaman siber yang sedang berkembang. Seperti dilansir Forbes, “FBI Mengeluarkan Peringatan Mendesak Terkait Serangan Ransomware - Lakukan Tiga Hal Ini Sekarang” (31/08/2024).

Federal Bureau of Investigation (FBI) mengingatkan bahwa kelompok ransomware baru telah melancarkan ratusan serangan siber sejak Februari 2024.
FBI dan CISA mengonfirmasi bahwa banyak organisasi telah menjadi target dari ransomware-as-a-service yang dikenal sebagai RansomHub.
FBI menjelaskan bahwa RansomHub menggunakan metode pemerasan ganda dengan menargetkan setidaknya 210 organisasi, termasuk sektor teknologi informasi, layanan pemerintah, kesehatan, keuangan, transportasi, serta layanan darurat

Kesimpulan:
Era Baru Cyberlaw dalam konteks ini adalah periode dimana hukum siber harus beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan komputasi kuantum dan enkripsi. Hal ini memerlukan kerjasama global, inovasi teknologi, dan pembaruan regulasi untuk menjaga keamanan data dan privasi di dunia digital yang semakin kompleks. 

Sumber : https://cyberhub.id/berita/cyberlaw-peretasan-kuantum

Back to Posts