Keamanan PHP sangat penting karena kerentanan dapat membuat aplikasi web rentan terhadap berbagai serangan. Kerentanan PHP yang umum meliputi SQL Injection, XSS, dan RFI (Remote File Inclusion). Fungsi PHP tertentu juga bisa menjadi titik lemah jika tidak digunakan dengan hati-hati, seperti fungsi extract() yang bisa menyebabkan memory corruption jika digunakan dengan flag EXTR_REFS.
Kerentanan PHP yang Umum:
- SQL Injection:
Penyerang menyuntikkan kode SQL berbahaya ke dalam aplikasi web untuk mengakses atau memanipulasi data di database.
- XSS (Cross-Site Scripting):
Penyerang menyuntikkan skrip berbahaya ke dalam halaman web yang kemudian dieksekusi oleh browser pengguna lain, misalnya dengan mengubah tampilan halaman web atau mencuri data pengguna.
- RFI (Remote File Inclusion):
Penyerang menyertakan file eksternal ke dalam aplikasi web, yang jika tidak diatur dengan benar, dapat memungkinkan mereka menjalankan kode berbahaya.
Fungsi PHP yang Rentan:
- extract() dengan EXTR_REFS:
Fungsi ini bisa menyebabkan memory corruption jika digunakan dengan flag ini dan objek yang diproses memiliki struktur tertentu.
- Fungsi yang berhubungan dengan input pengguna:
Fungsi yang memproses input pengguna tanpa validasi yang tepat, seperti fungsi untuk mengunggah file, bisa menjadi celah untuk penyerang.
- Fungsi untuk mengolah file:
Fungsi yang mengolah file tanpa validasi yang tepat, seperti fungsi untuk membuka file, juga bisa menjadi celah.
Pencegahan dan Mitigasi:
- Validasi Input:
Selalu validasi input pengguna sebelum digunakan dalam kode PHP, misalnya dengan membatasi jenis karakter yang diizinkan atau melakukan sanitasi.
- Menggunakan Prepared Statements:
Saat berkomunikasi dengan database, gunakan prepared statements untuk menghindari SQL Injection.
- Memperbarui PHP dan Library:
Pastikan PHP dan library yang digunakan selalu diperbarui ke versi terbaru untuk mendapatkan patch keamanan.
- Menggunakan HTTPS:
Gunakan HTTPS untuk mengamankan komunikasi antara server dan klien, mencegah serangan Man-in-the-Middle.
- Menerapkan Praktik Keamanan yang Baik:
Gunakan prinsip "Least Privilege" (memberikan hak akses yang minimal) dan menghindari penggunaan hak istimewa yang lebih tinggi dari yang diperlukan.
- Menggunakan Pemindai Keamanan:
Gunakan pemindai keamanan PHP untuk mengidentifikasi kerentanan.
- Mengamankan Cookie:
Gunakan bendera HttpOnly dan Secure untuk mengamankan cookie sesi dari serangan XSS.
Kesimpulan:
Keamanan PHP adalah prioritas utama dalam pengembangan aplikasi web. Dengan memahami kerentanan yang umum dan mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat, Anda dapat melindungi aplikasi Anda dari serangan siber.
Kerentanan PHP tidak diciptakan secara sama, itulah sebabnya organisasi seperti National Institute of Standards and Technology (NIST) telah membuat kriteria standar untuk menilai kerentanan PHP. National Vulnerability Database (NVD) menyediakan sistem penilaian yang disebut common vulnerability scoring system, atau CVSS, yang membantu tim yang bekerja dengan perangkat lunak untuk memahami dengan cepat tingkat keparahan kerentanan PHP tertentu.
Sistem penilaian ini telah melalui beberapa iterasi, dengan CVSS v3.0 membagi tingkat keparahan menjadi lima kategori mulai dari kritis hingga tidak ada tingkat keparahan.
NIST menyediakan kalkulator untuk menentukan skor/tingkat keparahan kerentanan PHP. Skor ini ditentukan berdasarkan sejumlah vektor, termasuk vektor serangan, kompleksitas serangan, hak istimewa yang diperlukan, interaksi pengguna, cakupan, dampak kerahasiaan, dampak integritas, dan dampak ketersediaan. Ada karakteristik lain yang ditetapkan untuk skor temporal dan lingkungan juga, Sebagai contoh, mari kita lihat hasil CVE-2022-3160 pada kalkulator NIST.
Sumber : https://www.zend.com/blog/php-vulnerabilities